TARI TRADISIONAL MALANGAN - SENI BUDAYA

HOT :

Post Top Ad

Rabu, 22 Maret 2017

TARI TRADISIONAL MALANGAN


BESKALAN

Tari Beskalan Putri merupakan salah satu Kesenian khas Kota Malang jawa Timur selain Kesenian Topeng Malangan.  Seni Tari yang tidak begitu sering ditampilkan di depan publik ini merupakan Tarian Ritual atau Tari Upacara yang bisanya diadakan pada saat ritual yang berkaitan dengan ritus tanah atau kesuburan tanah (Hidrajat, 2012:1).
Tari Beskalan, jika ditinjau dari namanya “Beskalan” berasal dari kata “Bakalan” atau dimaknai sebagai seni yang dipertunjukan di jalanan seperti pengamen pada masa lalu. Tari ini mulai hidup seiring dengan pesatnya perkembangan Seni Drama Ludruk di Malang yakni pada kisaran tahun 1930-an, pada awalnya kesenian ini tidak ditarikan oleh seorang wanita melainkan kesenian ini ditarikan oleh laki-laki yang menggunakan baju perempuan
Seni Tari Beskalan Putri ditarikan dengan gerakan yang lincah, dinamis dan feminim sebagai gambaran / pencitraan tarian seorang perempuan, dalam hal tata busana memadukan gaya busana penari Gambyong dengan penari Topeng Malangan. Hal ini ditandai dengan beberapa ciri-ciri, yaitu dari hiasan kepala, busana, bawahan, gerakan, dan musik pengiring. Hiasan kepalanya dengan cara menata rambut dengan menggunakan sanggul dan dihias dengan cudhuk menthul yang dihias menggunakan melati. sedangkan dalam pelaksanaannya tarian ini diiringi oleh Alunan gamelan Jawa berlaras Slendro.
  
                                                           Sumber : www.youtube.com

Tari Beskalan Putri ini memiliki keistimewaan yaitu tarian ini tetap digunakan oleh masyarakat sebagai tarian pembuka pada sebuah acara. Hal ini sudah terjadi sejak Tari Beskalan Putri ini pertama kali muncul dan masih dilakukan hingga sekarang. Pada zaman dulu, tarian ini digunakan untuk mengawali sebuah ritual khusus. Ritual tersebut sebagai bentuk penghormatan roh leluhur yaitu Dewi Sri. Tetapi dengan seiring berjalannya waktu, Tari Beskalan Putri tidak lagi digunakan sebagai tarian ritual kepada leluhur melainkan digunakan sebagai tarian pembuka pada acara pernikahan atau penyambutan tamu-tamu. Tari Beskalan Putri ini merupakan sebuah tarian yang menggambarkan adanya seorang putri yang sedang berhias untuk mempercantik dirinya (Irawan 2012:1).
            Kemudian gerakan dari koreografi Tarian Beskalan Putri ini disusun dan disempurnakan kembali oleh Bapak Chattam AR (4 Maret 2013).




BAPANG

Tarian bapang menceriterakan kisah perjalanan  Bapang Jayasentika adipati Banjarpatoman mneghadap Prabu Klana Sewandana. Bapang memiliki sifat adigang adigung—sombong, terlalu membanggakan dirinya sebagai orang yang  kuat dan cerdas, gila sanjungan, menggunakan volume besar, distorsi topeng  yang berlebihan (hidung yang sangat panjang), serta cara mengenakan jamang terbalik. Di Senggreng Bapang ditafsirkan sebagai tarian Baladewa memiliki watak pemberani, berangsan. Tarian bapang dimulai dari Gedruk Gawang yaitu gerakan kaki menghentak ketanah dua tangannya mempermainkan selambu yang dipasang pada gawang sebagai pintu memasuki arena pentas. ketika menghentakan kaki maka gongseng yang dikenakan pada kaki menghasilkan bunyi sesuai dengan irama gamelan.  

                                           Sumber : www.youtube.com

Setelah itu penari melakukan gerakan yang disebut dengan Gobesan, yaitu pola gerakan kepala menoleh ke kiri dan ke kanan.  Grebeg merupakan pola gerak yang menggambarkan semangat yang meluap-luap menjadi akhir tarian. solah dalam tarian bapang memiliki istilah yang merefleksikan stilasi yang sangat rumit dari gerakan alamiah, antara lain Kalong Mawas,Nawu, Gajah Meto, Jalak Kecencang, Jipiran Emprit Nebo, Walang Angkup,Ngawe Rondo, Menjangan Dlusup. Setelah tarian selesai penari mundur gawang. Penari bapang mengenakan topeng berwarna merah, berhidung panjang, dengan rincian kostum sebagai berikut Jamang, Topeng, Kalung kace, Kelat Bahu, Stagen, Sabuk timang,  rapek depan & belakang, Pedangan, Gelang deker, Kasut (kaus kaki), Gongseng. pengenaan jamang  pada topeng bapang dipasangkan terbalik, ini oleh pelaku pertunjukan dituturkan sebagai symbol sifat congkak, dan kocak,  dan berangsan. Tarian bapang diiringi dengan permaian gamelan lengkap untuk memainkan gending kalongan laras pelog patet bem. Gending ini juga disebut gending kempul papat karena dalam satu gongan terdapat empat kali pukulan Kempul.
  

                                                          Sumber : www.youtube.com

REMO MALANGAN

Tari remo merupakan sajian tari yang digunakan untuk penyambutan tamu
pada  tradisi  pertunjukan  di  Jawa Timur.  Tradisi  tari remo melekat pada tradisi
pertunjukan  ludruk,  wayang kulit,  dan  tradisi  tayuban atau tandhakan. Menurut
Munali Fatah, remo berasal dari kata rimong, yaitu sampur yang dikenakan dengan cara mengalungkannya di leher, bagian atas sampur menutupi kedua bahu, sedangkan kedua ujung sampur terjuntai ke bawah sampai tungkai bawah. Pemakaian sampur ini biasa dilakukan sebagai tradisi penyambutan tamu terhormat atau tamu resmi negara.
Busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan busana gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni pada celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki serta tidak disemat dengan jarum.
Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Adapun jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Tropongan, namun dapat pula berupa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya.


  
GREBEG JAWA

            Tarian grebeg ini terkait dengan  bagaimana  pengungkapan prajurit suatu keraaan berangkat berperang, atau melakukan lawatan negara. Tarian grebeg dilakukan secara serempak, penari menarikan ragam gerak yang sama. Tarian ini dipetik dari penggalan Pertunjukan wayang topeng, sehingga ada dua macam grebeg yaitu grebeg sabrang dan grebeg jawa.  Grebeg Sabrang menggambarkan prajurit sabrang yang sedang bersiap-siap melawat perang. Grebeg sabrang memiliki karakter  gagah dan cenderung brangsan, biasa tarian grebeg  muncul setelah tarian klana sabrang. Gerak dan  karakter divisualisasikan dengan penggunaan volume gerak besar dan lebar, berkekuatan penuh tenaga, antara lain gerak srodokan, labas dengan langkah tegap dan lebar.
Grebeg jawa biasanya memiliki karakter halus menggambarkan prajurit para satriya yang akan berangkat   berperang menampilkan 4 atau lima tokoh panji antara lain Panji Pambelah, Panji Pamecut, Panji Gadingan, Panji Pamindu, dan Panji layaran. Gerakan tarian ini menarikan pola gerak berjalan secara bervariasi, antaralain  gerak Labas,gelap, atau Kencak. Pola ruang mengacu pada pola prapatan (segiempat),  memutar melingkar satu kali penuh, dan berputar melingkar berlawanan arah. pola gerakan melingkar ini sering disebut ngendali.



                                                         Sumber : www.youtube.com





1 komentar:

  1. Pak Rudi, jamang bapang bisa diperoleh di mana ya? Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus

Post Top Ad